Thursday, June 14, 2007

HUJAN BULAN JUNI


tAK adA yaNg LeBiH tABah daRi huJaN buLAn JuNi, DiraHasiAKaNnYa RintIK rINdUnYA kepada PohON berbunga itu..


Tak ADa yanG leBIh biJAk dari Hujan BulAN JuNI, dibIARkan jEJak-JejAK kakinyA yang RAgu-RagU diJalan itu..


tAK ada YanG lebih ARif dari HujAN Bulan JUni, diBiARkannya yang TaK terucapkan diSERap akar POhon bunga Itu..

(Sapardi Djoko Damono)

Entah kenapa, saya begitu menyukai puisi karya Sapardi DD tersebut diatas. Tidak ada alasan khusus tentang rasa suka ini, bahkan saya sendiri tidak ingat apakah saya pernah merasakan hujan di bulan juni.

Satu hal yang saya tangkap dari puisi tersebut adalah, bahwa setiap rasa kita (entah itu berujud kesedihan ataupun kegembiraan) tidak selalu harus diumbar ke setiap orang.

Dan, biarkanlah Hujan di Bulan Juni yang tahu.....

(klo mo diganti Banjir di Bulan Desember, atau Kemarau di Bulan Agustus juga boleh, hehe..)

1 comment: