Wednesday, December 26, 2007

GOOD TO GO (sekuel Cirebon... oouww shit!)

Kebo… banun dunk….

Setelahnya, suara yang sengaja direkam oleh sahabat terkasih di ponselkupun menjadi alarm disetiap pagiku.

Kenapa kebo???

Hanya dia yang tahu alasannya. Dan karena panggilan yg tidak berasalan itu pula maka aku juga kemudian memanggilnya dengan sebutan SAPI. Bahkan tidak hanya sebatas panggilan saja, ring tones khusus nomernya pun aku kasih suara lenguhan sapi, sehingga ketika dia menelpon, maka aku bisa berteriak dengan sangat puaass : eh, sapiku nelpoon..!!
Dan, jadilah kami sepasang binatang-binatang lucu nan menggemaskan.

*what a nice own call*

Bersama sapi, aku menghabiskan waktuku di Cirebon dengan sangat menyenangkan. Tiada hari tanpa jalan-jalan dan tawa senang. Menikmati sawah nan menghijau di seputaran Kuningan, berdiskusi tentang petani-petani penggarap yang hidupnya sungguh memprihatinkan, tentang kehidupan cewek-cewek ABG di Indramayu, dan tentang menu nasi merah & ikan mas sambel ijo (puedesnya top markotob!) yang jika memakannya bisa bikin orang blingsatan dan berlaku berlebihan laiknya anak autis tulisan yang berlebihan juga.

Sungguh waktu yang sangat menyenangkan untuk dinikmati, meski itu di Cirebon sekalipun! Dari sinilah baru kutahu, bahwa indahnya suatu tempat tidak bergantung dari besar atau kecilnya kota tersebut. Tapi lebih kepada dengan siapa kita akan menghabiskan waktu bersama.

Tapi sayangnya, sapi tidak bisa bertahan lama tinggal di Cirebon. Dia mempunyai mimpi-mimpi yang harus dia kejar. Dan itu berarti dia harus say goodbye to Cirebon..... and me, of course!

Sedih sih....

Tapi hidup harus jalan terus. Biarlah sapi dengan pilihan-pilihan hidupnya, dan disini, masih di Cirebon, akupun membiarkan hidupku terus mengalir.

Hingga kemudian,


aku menemukan muara kegembiraan yang lain lagi....

Ma broke.
Demikian aku memanggilnya. Hanya gara-gara terinspirasi film Broke back mountain, maka kami yang sesama jenis dan mempunyai hubungan yang sangat dekat kemudian menamai diri masing-masing dengan sebutan broke dan back. (back tentunya sebutan buat aku).

Tapi weits!


Tunggu dulu, meskipun demikian kami masih normal. Kami masih sama-sama penyuka lelaki, bahkan kala itu kami yang notabene banyak digemari para lelaki sering kebingungan memanfaatkan moment2 ini untuk urusan hura-hura. (Sedikit berlebihan memang, I know broke.... :P)

Broke, si imut nan cantik dan seksi. Dia sudah aku anggap seperti adikku sendiri. Dan karena kedekatan inilah maka dia bisa dengan kurang ajar memanfaatkan hobi dan keahlianku memasak untuk memenuhi hasrat makan dan kemalasannya. Dari mulai nyiapin sarapan pagi hingga late dinner, sudah bisa dipastikan akan menjadi jatah kerjaanku (kebetulan kami tinggal satu kos). Tapi yaa.... aku mengerjakannya dengan senang hati. Lah wong hobi (ini yang aku bilang si broke pandai memanfaatkan situasi).


Tapi untungnya, si broke bisa berlaku sebagai adik yang manis. Selalu Siap sedia menyiapkan tenaga untuk mijitin aku kala rasa lelah sehabis berkerja mulai mendera.

Bahkan tidak cuman itu saja, broke juga mengajarkan banyak hal-hal seru yang belum pernah aku jalani sebelumnya, seperti contoh berikut :

aku : Whattt??? Makan sambil jalan??? Pake baju kerja kayak gini? Ah, yg bener lo broke!

broke : Iya, cuek aja lagi. Mereka pada ga kenal ini. Asik lagi mbak, makan sambil jalan. Belum pernah kan?

Kemudian, dia asik mengunyah paru goreng yang barusan kami beli di warung jamblang dekat kosan. Paru goreng yang dicemil broke sepanjang perjalanan menuju ke kos sepulang bekerja menjadi pemamandangan yang sangat menggiurkan, hingga kemudian...

aku : Bagi dunk, tapi dikit ajah. Malu tauk makan sambil jalan! Apa kata dunia, esmud kayak kita kok makan sambil jalan. Di jalan raya pula! >> miss jaim yg berbicara

Debut pertama makan sambil jalan, aku masih sembunyi-sembunyi. Secuil kecil paru goreng aku emut dulu laiknya ngemut permen, kemudian mengunyahnya pelan. Papasan dengan orang di jalan, ngemut lagi..... ngunyah lagi... ngemut... ngunyah... ngemut...

Tak terasa, aku habis satu potong besar paru goreng. Broke, dan tentu saja aku, sama-sama takjub dengan apa yang barusan aku lakukan. Setelahnya kami tertawa terbahak2 bersama. Bergandengan tangan, dan melanjutkan ngemil paru goreng yang kedua dengan lebih berani lagi.

Betapa indahnya dunia kala itu!

Banyak sekali hal-hal lucu yang menggembirakan aku jalani bersama broke, hingga kebosanan tinggal di Cirebonpun tidak pernah aku rasakan lagi. Nasi jamblangpun akhirnya menjadi menu favorit kami. Selain harganya murah dengan lauk yang beragam, akupun sudah bisa mensiasati bagaimana melahap nasi jamblang tanpa takut terkena lugut* dari daun jati. Yaitu dengan menaruh nasi di piring dan membuang bungkus daun jati tersebut. Standard banget idenya, huh!

Tapi... hiks!

Lagi-lagi aku harus ditinggalkan.

Broke, harus say goodbye to Cirebon... and Me! Yeah! Me.... of course.. untuk mengejar mimpinya. Berdekatan dengan orang yang sekarang jadi suaminya. Good choice anyway broke, proficiat!

Sendiri...???


Tentu tidak, aku masih punya teman-teman yang laen. Datang dan pergi adalah satu sisi romantika hidup. Tidak ada yang perlu di pikirkan secara berlebihan. Toh perpisahan ini tidak membuat hubungan kami lantas jadi kacau. Hanya jarak yang membuat kami tidak bisa ketemu dan bercanda setiap saat. But deep down in our heart, we are still best friend forever!

Meskipun setelah kepergian Sapi dan Broke aku belum pernah menemukan lagi teman yang nyantol di hati, tapi toh aku tetap menikmati setiap pertemuan dengan teman-teman baruku. menikmati cerita-cerita baru yang tidak kalah serunya, canda-canda baru, dan hal-hal baru yang setidaknya bisa membuat aku bisa bertahan hingga setahun lamanya di Cirebon (pasca kepindahan broke).

Dan seperti Sapi & Broke, tentunya aku juga punya impian-impian dalam hidupku. Impian (baca:goals) yang harus segera direalisasikan, supaya semua menjadi kenyataan dan tidak berhenti hanya sebatas mimpi!

Akhirnya, dengan berbekal keyakinan dan kenekatan serta ucapan bismillah, kumulai merangkai mimpi-mimpiku supaya menjadi sesuatu yang nyata, dapat disentuh, dan dirasakan. Meskipun untuk itu dibutuhkan perjuangan baru, dan tenaga baru. But it's ok!

Begitulah hidup!
Harus ada pilihan-pilihan yang mesti ditentukan. Dan yang berhak menentukan pilihan-pilihan itu tentu saja kita. Cos we are a driver in our life! Sepanjang semuanya dilakukan dengan penuh tanggung jawab, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tinggal sehari lagi aku mendiami kota ini. Kota yang mulai aku sukai. Kota dengan banyak kenangan-kenangan indah. Kota yang kelak jika aku datang lagi, maka akan banyak senyum tersungging mengenang kejadian-kejadian masa lampau. Whether it's sad or happy...

I have to go now...


C ya in any situation Cirebon..... oowww shit! I really sad to say goodbye to you...


_27 Desember 2007


Ps: baca postingan sebelumnya di arsip bulan juni dengan judul Cirebon... oowww shit!


Pic yang ga eye catching -->> Broke & me

Tuesday, December 11, 2007

VINTAGE (Romansa 90 an)

My heart is filled with so much love
And I need someone I can call my own
To fall in love--that's what ev'ryone's dreaming of
I hold this feeling oh so strong
Life is too short to live alone
Without someone to call my own
I will care for you, you will care for me
Our love will live forever

Shower me with your love……

Lagu yang dibawakan surface tersebut tiba-tiba mengingatkan aku akan masa-masa dulu. Masa dimana aku masih pake seragam sekolah dan tinggal di Semarang.

Dan aku senyum-senyum sendiri mengingat banyak kejadian lucu nan manis kala itu.


ROLLERSKATES (aku menyebutnya rolskit)

Aku : Tapi aku ga bisa maen sepatu roda?
Doung : ga pa2, aku ajarin
>> kelak aku mengetahui bahwa ini trik2 buaya darat

Dan meluncurlah aku pelan dengan di instrukturi oleh Doung (ente sekarang ada dimane bro?). Tapi ternyata, bermain sepatu roda di area licin seperti itu sangatlah tidak mudah. Tiba-tiba aku meluncur (ingat meluncur tanpa gaya!) sangat kencang dan tak terkendali. Teriakan ketakutanku tertelan oleh hingar bingar musik yang diputar didalam gedung tersebut. Doung yang jago bermain sepatu roda pun kewalahan dengan kepanikanku saat itu (lebih tepatnya dia tertular virus panikku). Akhirnya untuk menghentikan luncuran sepatu roda itu, aku sengaja menabrakkan diri ke sepasang muda-mudi yang sedang asyik berdansa memamerkan kebolehan mereka bersepatu roda. Tak ayal, show off mereka pun gagal total! Aku, mereka dan doung plus beberapa pemain amatiran yang berada disekitar lokasi tabrakan itu, jatuh berglangsaran (Bhs Indonesianya apa ya?).

Dan salah satu dari mereka nyeletuk - aku namai si jutek :

si jutek : klo belum bisa maen sepatu roda jangan belagu maen2 diarea sini dong! Tuh, area kamu!
Sembari tangannya menunjuk ke area tempat para pemula belajar sepatu roda

Sejak saat itu, aku ogah banget menginjakkan kakiku ke tempat ini. Tidak peduli mo dibilang kampungan, ga keren, ga gaul. Ga pedulik!!


Studio One (SO)
Secara gue adalah penari (pada saat itu), maka tempat ini merupakan salah satu tempat favorit. Disamping bisa menyalurkan hobi olah tubuh, juga bisa sebagai tempat cari kebetan (yang ini dimanapun teteeepp!). Aku termasuk orang yang sok jual mahal pada awalnya, tapi giliran udah turun ke dance floor, bisa dipastikan ga akan berhenti sampe ni tempat mo tutup. Dari gaya kroyokan bareng temen2 (susan, susi, martin, dll... where are you noww...??!?) yang membuat pengunjung tampak iri dengan kekompakan kami, sampe gaya one girl show yang membuat orang mabuk kepayang (halah!). Tapi itu duluuuu…..! Sekarang mah cukup salsa, step dance, dan senam kegel (huehehe…)

Lagu All I am mengantikan si surface, disusul joyride nya roxette.... aah, tiba-tiba jadi rindu semarang.

Dan pagi ini, kerinduanku terjawab sudah. Dewi, sohib akrab jaman SMA dulu yang sekarang tinggal di amrik tiba-tiba minta di add di YM. Sontak kegirangan membucah di dada. Komunikasi yg kurang lancar selama ini - hanya via email yg setahun bisa diitung dg jari plus telponnya yg sesekali- terpecahkan sudah.

Dari pagi hingga siang hari, kerjaanku hanya ber YM ria dengannya. Berikut petikan YM ku dengan sang kekasih hati.

dewi : ndooooooool!!!
aku: hehehe
aku: iki sing ngundang aku ndol mesti kucing kupret
dewi : apra kabraaaaaaa???? cahh ayuuuuuu!!

dewi: wiiiwwiiiiiiiieeeeeekkkkkkkkkkkkkkkkkk!!! aaauooouuuuuoooo!!! B.T.W kaaannnnnnneeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnn
aku : iyo, hiks...
aku : aku rindu berat dg dirimu
dewi :nangisss taaa???

Memang tampak berlebihan, tapi rasakan ......
ada aura rindu yg mendalam lewat kata2 yang tertulis.

Dan pembicaraan semakin seru manakala pembicaraan sudah merangsek kepada kenangan2 masa lalu.

dewi :terus makn jagung bakar gak?? lumpia saiki regone piro ik?
aku : regone sih murah cuman 6000 an gitu dee..
aku : ning aku wegah nek kon ngirim ke USA
aku : rak cucuk karo regone ndog!
dewi : iku murah ya!!!?? mbiyen khan cuma 3500
aku : iyo, biyen krupuk yo ijik 25 rupiah
dewi : gundulmu!

Semakin dalam lagi.

dewi : wiiiiikkk, km luthhuuu
aku: I was born to make you happy
aku: prett!
dewi : pacarmu saiki piro wiek??? Cleopatra
aku: huahahaha
aku: asem ik, cleopatra... kelingan jaman ndisik
dewi : yo tho?? pacarmu khan akehh!! ndang kawin tho?? pick one!!
aku: hiks, durung entuk sing marakke greng
dewi : haa!! kowe wis rak iso nga**ng?? Masya Allah??
aku : ket mbiyen aku rak iso nga**ng
aku : onderdil tidak mendukung
aku: *pembicaraan orang dewasa*

Dan selanjutnya bisa ditebak, hanya tawa yg memenuhi ruang chat kami.

Membicarakan masa lalu memang selalu menimbulkan kesenangan tersendiri. Apalagi jika itu dikupas bersama orang terdekat pada jamannya. Dan, hari ini.... hari dimana tiba-tiba aku ingin mendengarkan lagu2 jaman sekolah dulu, dan hari dimana tiba2 aku diberi kemudahan untuk dapat berkomunikasi dengan sahabat lama terkasih, adalah hari terindah selama kurun waktu sebulan yang begitu membingungkan.

Through the fire,
to the limit,
to the wall
For a chance to be with you
I'd gladly risk it all
Through the fire
Through whatever, come what may
For a chance at loving you
I'd take it all the way
Right down to the wire
Even through the fire

Suara Chaka Kan memenuhi ruang kerjaku....


note : dahulu kawan2 menyebutku cleopatra karena aku cantik, pinter, dan galak (mata mengerjap2)
buat dewi, indah, ray, dll dipersilahkan klo mo muntah. aku udah!



Cirebon, ketika tinggal menghitung hari


Thursday, December 6, 2007

MISUH

Anjriiiittt….!!
Wassyuuu……!!!
Hoaannjiiingg.!!!
Njiiiingggg..!!!


Ditangannya satu umpatan yang berarti sama bisa tersaji dengan banyak model. (lihat contoh diatas). Aku sendiri tidak tahu apakah itu pertanda bahwa dia kreatif ataukah karena faktor kebiasaan yang sudah mendarah daging sehingga membuat dia menjadi sangat ahli dalam bidang perpisuhan (baca : umpatan).

Ya! Misuh baginya adalah makanan sehari-hari. TIADA HARI TANPA MISUH, mungkin itu jargon hidupnya. Aku bilang begini bukan tanpa alasan, karena semenjak aku mengikuti milis yang dijaga olehnya plus sapaan-sapaannya via YM selalu ada kata-kata pisuhan yang terselip.

seperti pada contoh berikut (dalam YM dia kepadaku) :

aku: padahal aku baru aja bikin tulisan tentang kamu lho
Dia: wasyuuuwww
Dia: mana2

Bahkan tidak cuman itu, dia juga menyuruhku untuk ikut2 misuh seperti dia

Dia: yo kamu semprottttt
Dia: kamu misuh2 ke dia
Dia: beres bukan

What a nice suggest!


Eskopret, orang memanggilnya seperti itu. Orangnya….. ah, terlalu dini bagiku untuk mendiskripsikan dia. Tapi yang jelas aku tahu, dia sangat piawai dalam hal misuh. Bahkan pisuhannya tidak melulu dia tujukan kepada kaum adam, kaum hawa pun yang notabene harus dia perlakukan dengan lembut dan penuh sopan tak luput dari pisuhan2 tersebut.

Tapi entah kenapa tidak ada satu orangpun yang sakit hati terhadapnya, bahkan menurut pengamatanku dia cukup populer dan digemari. Terlihat dari antusiasme para komentator yang berduyung2 mendatangi di setiap posting tulisan di websitenya. Fenomena yang cukup menarik untuk dicermati.

Mungkin karena pisuhan itu tidak dia lakukan dengan hati, hanya sekedar untuk penggembira, maka sajian yang keluarpun tidak pernah menyakiti hati orang2 yang menjadi korbannya. Bahkan aku sendiri –seseorang yang paling anti melihat cowok berlaku tidak sopan terhadap cewek- tidak memungkiri kadang terhibur dengan pisuhannya tersebut.

Misuh, apapun bentuknya, tetap saja suatu tindakan yang tidak bagus untuk dipiara.
Setiap orang sebagai mahluk sosial mempunyai sifat dasar ingin dihargai, pun eskopret itu sendiri. Dan misuh, bukanlah suatu tindakan penghargaan yang layak untuk diberikan kepada sesama kita.

Mungkin sudah saatnya eskopret merubah kebiasannya tersebut, mengingat faktor usia dan jodoh yang hingga saat ini belum dia temukan.

Amatilah tindakanmu, karena akan menjadi kebiasaanmu
Amatilah kebiasaanmu karena akan mejadi karaktermu
Amatilah karaktermu karena akan menjadi nasibmu

So, bagaimana nasibmu bisa berubah dari juragan
escoret menjadi juragan (baca presiden) Indonesia klo hobi misuhmu itu masih dipiara????

Presiden Indonesia suka misuh???

Apa kata dunia?????


Last but not least, Thanks buat eskopret yang telah berbaik hati memberikan waktunya disela jibunan aktifitasnya untuk mbenerin tampilan blogku.

Ternyata kamu baik juga, pantas kamu sangat digilai…. Eskopret gila! Eskopret gila!

Catatan : Misuh adalah bahasa jawa yang berarti umpatan.