Hari Sabtu namanya. Hari dimana aku mengalami hl-hal baru dalam hidupku.
Tepatnya tanggal 25 Kemarin, bersama dengan Tukang Loenpia Jakarta kami memberikan pelatihan dasar membuat blog bekerjasama dengan Komunitas Jejak Langkah & Perpustakaan Pendidikan Nasional.
Dan dari sinilah hal-hal baru itu dimulai :
HAL BARU PERTAMA
Berhubung Pelatihan Ngeblognya dimulai jam 9 Pagi, maka kami (Tukang Loenpia,red) sepakat untuk datang lebih awal, yaitu jam 8 pagi untuk melakukan koordinasi terkait dengan pelatihan yang akan kami lakukan itu.
Jumat malam, sms reminder yang berisi “jangan lupa besok pagi dresscode warna hitam. Sampai ketemu jam 8 di diknas. Jangan telat ya…!” telah terkirim. Salah satu yang mereply sms itu adalah Ragil si Tukang Ngecuprus. Begini kira-kira isi sms itu :
+Ok, mungkin aku akan berangkat lebih pagi soalnya besok akan ada car free day di Sudirman.
Sabtu pagi, sekitar jam 7 an, aku yang sedang asyik mematut diri di depan cermin terpaksa harus menyudahi kegiatan mempercantik diri tersebut karena dapat sms dari Ragil yang saat membacanya sempat membuat aku tertawa sendiri.
+ jyaayaayayaaa kepagian...
SMS yang irit isi namun spontan membuatku tertawa ngakak. Ya iya lah kepagian. Jam 7 gitu loh! Pelatihan dimulai jam 9 kenapa kamu kerajinan datang jam 7 Gil? Ga sabar ingin melihat aku ya?
Begitulah, selanjutnya dengan sedikit tergesa-gesa akhirnya aku harus segera meluncur ke Perpus Diknas, supaya Ragil sang newbie di Loenpia merasa tidak disia-siakan kedatangannya.
Yep! Hari itu memang hari pertama kami (tukang loenpia) bertemu dan langsung akrab dengan sang tukang ngecuprus itu.
HAL BARU KEDUA
Inilah kali pertama aku mempromosikan Loenpia dalam kondisi yang formal (biasanya dalam kondisi yang sangat tidak formal). Berdiri di depan sekian orang, mempresentasikan slide demi slide yang di operasikan oleh Mr. Adam, dengan kata-kata yang menawan setiap orang yang mendengarnya. Meskipun setelah presentasi itu aku kemudian berpikir, benarkah Loenpia sehebat seperti yang aku gambarkan? Saat teringat beberapa anggotanya (budi, pepeng, munep, kopril, hars, didut, lowo, pak kawi) mendadak keraguan itu muncul. *santai, mik es teh dulu
Tapi untunglah keraguan itu langsung sirna kala melihat paparan yang di sampaikan Kian & Udey mengenai apa itu Gmail, juga ulasan materi bikin blog yang disampaikan oleh Nilla. Semakin yakin lagi bahwa Loenpia memang seperti yang aku gambarkan kala melihat Ivan, Adam, Ragil, dan Mimin yang dengan sabar membantu para peserta dalam mengimplementasikan materi ngeblog yang telah disampaikan.
Tak ada kata yang terucap kala melihat ketulusan mereka dalam melakukan kegiatan ini selain rasa haru dan bangga mempunyai kawan-kawan seperti kalian. Orang-orang yang tanpa pamrih mau meluangkan waktu untuk berbagi. Berbagi ilmu, waktu, tenaga dan keceriaan kepada orang lain. Aku salut kepada kalian semua!
Rasa salut yang sama aku rasakan buat Komunitas Jejak Langkah. Dengan antusias mereka telah mau berbagi kelelahan untuk mempersiapkan segala sesuatunya demi kelancaran kegiatan pelatihan ngeblog ini. Rino dan Asih yang telah meluangkan waktu datang lebih awal guna memastikan semuanya telah tersedia sesuai yang dibutuhkan. Dani, yang meskipun ada tanggungan pekerjaan kantor tetap meluangkan waktu untuk datang, sekedar memberikan sapa ramah laiknya tuan rumah yang baik. Dan Kuki, sang dosen idola, tetap meluangkan waktu untuk datang setelah tugas mengajarnya selesai dia emban. WOW! Hanya itu yang mungkin bisa aku katakan untuk melukiskan berjuta kekaguman akan dedikasi kalian. Apa jadinya JL jika tanpa ada kalian? Proficiat!


HAL BARU KETIGA
Naaah… ini nih hal paling gila sepanjang perjalanan hidupku dan tak sudi aku mengalaminya lagi.
Setelah acara pelatihan selesai, kami beriring-iringan menuju tempat makan rekomendasi dari Ragil. Hmm… untuk masalah selera makan sepertinya Ragil bisa diandalkan, karena siang itu kami mendapatkan menu yang enak. Nasi bebek cobek plus gurami rica-rica. Setelah dapat mengontrol rasa kenyang dikarenakan menu yang maknyuss tadi, kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan ke WETIGA. Sebuah tempat ngumpul baru buat para blogger, pluker, dan jungker yang saat pembukaan kemarin belum sempat kami kunjungi.
Namun sepertinya memang belum jatahnya Tukang Loenpia untuk dapat mencicipi enaknya makanan dan surga bandwith di tempat tersebut, karena saat sampai disana ternyata tempatnya masih tutup. Terpaksa, untuk mengobati kekecewaan akhirnya kami memutuskan untuk nonton film.
Dan kegilaan itu dimulai....
Setelah memarkir mobil, dengan masih terus ketawa-ketiwi kami menuju lift yang mengantarkan kami ke lantai dimana gedung bioskop itu berada. Tetapi sesampainya kami di tujuan, ternyata jam putar terakhir film yang kami pilih (Body of Lies, red) adalah jam 17.00 sementara kami sampai di lokasi sekitar jam 18.00. Setelah melakukan rapat kecil akhirnya diputuskan untuk mencari gedung bioskop lain yang masih memutar film tersebut, maka masuklah kami ke lift untuk menuju ke tempat parkir. Di dalam lift, kami mengalami kebingungan karena lupa di lantai berapa mobil terparkir. Hampir setengah jam kami hanya naik turun keluar masuk lift untuk mengingat-ingat dilantai berapakah si mobil terparkir. Tak kami hiraukan pandangan orang-orang yang keheranan dengan tingkah kami itu. Mungkin mereka berpikiran bahwa kami adalah sekelompok orang yang sedang melakukan tur lift. OMG!
Akhirnya, mobil itu kami temukan juga, dan meluncurlah kami ke MTA (target gedung bioskop selanjutnya). Di tengah perjalanan, Nilla yang tadi sedang melakukan konfirmasi apakah body of lies masih di puter di MTA mengabarkan kepada kami bahwa film tersebut sudah tidak diputar lagi. Reaksi spotan kami saat itu adalah tertawa bersama, kemudian tanpa ba bi bu lagi perjalanan yang baru ditempuh sekitar 10 menit itu kami arahkan kembali ke gedung bioskop semula. Kami sepakat menonton film yang lain selain body of lies!
Untuk kali ini, semua tanpa kecuali mengingat-ingat di lantai berapa mobil terparkir!
Well, tiket sudah ditangan, dan jam putar film masih 45 menit lagi. Untuk membunuh waktu maka kami sepakat menuju ke foodcourt. Seperti biasa, kumpul-kumpul Loenpia tidak sah jika tidak ada makan ataupun minum juga canda tawa. Mulai dari bahasan pelatihan yg barusan diadakan, tersesat di dalam lift, minumanku yg salah pesen, sampai ke transfer file foto dari satu laptop ke laptop lain menjadi kegiatan kami dalam menunggu waktu putar film.
Saking seru dan asyiknya obrolan itu sampai-sampai kami tak sadar bahwa tujuan kami duduk-duduk di situ adalah untuk menunggu film yang.... yaa ammpuuunnnn!!! Waktu putar film sudah dimulai! Tanpa di komando lagi, serempak kami menuju ke gedung bioskop. Untunglah sesampainya di theater pilihan kami, meskipun harus membuka pintu sendiri (mbak penjaga pintunya sudah tidak ada), film tersebut baru saja dimulai.
Fyuuuuhh.... film yang seru. Tapi sepertinya masih kalah seru dengan petualangan kami hari itu. Hari dimana aliran oksigen dalam darahku mengalir sangat lancar karena ada kebahagiaan yang terselip.
Kebahagiaan karena ada kalian disana guys....

moral of the story : jangan pernah mengandalkan orang lain untuk mengingat-ingat tempat parkir, karena mereka akan mengandalkan kamu untuk melakukan itu.