Pemandangan yang mengiris hati.
Pedih mata ini melihatnya …
Pulau Seram menjadi semakin seram dengan adanya penyerangan sekelompok orang ke desa tetangga. Korban pun berjatuhan. Sekitar 80 rumah terbakar habis dan 5 nyawa melayang karena insiden ini (sumber : liputan 6 SCTV).
Batas wilayah, itu pemicunya. Sebuah tonggak atau apapun bentuknya, yang ditancapkan hanya untuk memudahkan pemetaan suatu daerah sehingga urusan administratif dapat dijalankan dengan lebih mudah.
Namun kemudahan yang diharapkan ternyata harus dibayar dengan kesedihan. Perang antar desa tercetus. Banyak jiwa ”terluka”, tidak hanya mereka yang terlibat dalam konflik, tapi orang-orang yang tak menyukai kekerasan pun menatap sedih dengan insiden tersebut.
Ah, kemana perginya sang cinta?
Jadi teringat akan Jalur Gaza Palestina.
Ribuan orang menjadi korban akan sengketa wilayah tersebut. Sungguh suatu sengketa yang telah menimbulkan trauma, kebencian, dan dendam yang mendalam pada seluruh penghuninya. Sang anak bersumpah akan membalas dendam terhadap penjagal kepala ayahnya, si cucu bersumpah akan membalas dendam terhadap penyiksaan yang dilalui keluarganya, sang cicit pun tak kalah geram dan dendamnya terhadap kebengisan-kebengisan yang dilihatnya. Terus seperti itu, turun-temurun tiada henti. Amarah, kebencian, dendam, dan keganasan terusa saja tumbuh pada jiwa-jiwa setelahnya.
Dan, karena kurun waktu yang teramat lama itu, konflik pun melebar menjadi beberapa isu. Tentang zionisme, agama, dan (mungkin) masih banyak lagi alasan-alasan untuk ”pembenaran” perang Isral-Palestina.
Miris melihat penderitaan mereka yang tinggal disana. Sedih hati ini melihat anak-anak kecil yang tumbuh dengan dendam membara, pedih mata ini melihat ekspresi ketakutan dan kerut-kerut kewaspadaan yang menghiasi setiap wajah. Teramat sedih.... membayangkan mereka yang hidup tanpa pernah mengenal arti senyum bahagia penuh cinta.
Tapi aku bisa apa???????
Melakukan orasi tentang sebentuk cinta kasih yang menenangkan hati di daerah konflik tersebut???
(tak hendak meminta jawaban)
Aku mungkin memang tak bisa meredakan konflik yang ada, aku hanya bisa berjanji bahwa aku akan menjadi pribadi yang penuh dengan cinta.
Cinta yang aku hadirkan melalui peluk hangat saat dunia terasa kejam untuk dilalui,
Cinta melalui jabat erat tanganku sebagai tanda akulah teman yang akan menemani hari-hari panjang tak menentu ini
Cinta yang aku hadirkan melalui seulas senyum, meskipun tak seindah pelangi, namun aku yakin akan bisa menambah ceria & indahnya pagi
Sebuah cinta sederhana, yang tak hendak meminta imbalan apapun...
Hanya sebentuk harap, semoga kamu pun melakukan hal yang sama.
Bukan untukku, tapi untuk dirimu sendiri ...
People kilin’
People dyin’
Children hurt and hear them cryin’
Can you practice what you preach
Would turn the other cheeck
Father, father, father help us
Send some guidance from above
Cos people got me got me questionin’
Where is the love
Ah cinta …. Kemana perginya??????
*lagi miris dan sedih dengan kekerasan yang sering terjadi